Teks Persuasi: Pengertian, Syarat & Contoh | Bahasa Indonesia Kelas 8

Leo Bisma Mar 18, 2022 

Teks Persuasi: Pengertian, Syarat dan Contoh | Bahasa Indonesia Kelas 8

Di artikel bahasa Indonesia kelas 8 ini, kita akan mempelajari mengenai teks yang bertujuan untuk mempengaruhi pembaca, yakni Teks Persuasi. Simak pengertian, syarat, kaidah kebahasaan, dan contohnya di artikel ini ya!

--

Kamu pernah nggak coba ngebujuk teman-temanmu buat ikut liburan bareng lewat grup chat? Pasti mikir keras, kan? Gimana caranya bikin kata-kata yang bisa bikin orang lain “terpanggil” nih buat mau sama ajakan kita? Ternyata, ada lho materi belajar yang khusus mempelajari membuat teks itu. Materinya pelajarannya adalah Teks Persuasi. 

 

Pengertian Teks Persuasi

Apa yang dimaksud dengan teks persuasi? Jadi dari namanya, yakni persuasi atau persuasive adalah mengajak, membujuk, atau menyuruh. Nah, sesuai dengan arti katanya, teks persuasi adalah sebuah teks berisikan kalimat-kalimat persuasif. Kalimat persuasif adalah kalimat yang bertujuan untuk mengajak, menyuruh, atau membujuk. 

Maka dari itu teks persuasi adalah bentuk tulisan yang bertujuan untuk mempengaruhi pembacanya agar melakukan sesuatu sesuai dengan apa yang disampaikan oleh penulis.

Tulisan pada teks persuasi bersifat subjektif, karena isinya murni merupakan pandangan pribadi penulisnya mengenai suatu topik. Maka dari itu, tidak jarang dalam teks persuasi ditemukan data-data pendukung lain untuk mendukung tulisan tersebut, sehingga pembaca tidak ragu untuk melakukan apa yang ditulis oleh penulis.

Nah, untuk membuat teks persuasi yang tepat, ada nih semacam “syarat” yang harus kamu penuhi agar teks persuasi berhasil untuk membujuk pembaca.

 

Syarat-Syarat Menyusun Paragraf Teks Persuasi

Dalam menyusun paragraf persuasi, terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan, di antaranya adalah sebagai berikut.

 

1. Pilihan Kata

Hal yang kuat dalam teks persuasi adalah kata-katanya. Untuk itu, dalam menulis teks persuasi kita harus memilih kata-kata yang tepat sekaligus menarik.

 

2. Kemampuan Mengolah Emosi

Sesudah memilih kata, kita juga harus bisa mengolah emosi pembaca. Artinya, penulis dapat mengobarkan atau meredam emosi pembaca melalui tulisan yang kita buat, khususnya untuk teks persuasi politik atau propaganda.

 

3. Bukti-Bukti/Fakta

Selanjutnya, kita perlu menambahkan bukti-bukti atau fakta untuk memperkuat gagasan yang ditulis dalam teks persuasi.

 

Struktur Teks Persuasi 

Selain ketiga syarat tersebut, kamu juga perlu memahami struktur teks persuasi untuk menyusun teks utuhnya. Apa saja struktur teks persuasi itu? Yuk, kita bahas satu persatu!

Struktur teks persuasi

Judul

Untuk mengawali penulisan teks persuasif, kamu bisa memulai dari membuat judul yang cocok. Judul teks persuasi menyiratkan secara pendek isi atau maksud dari teks persuasi itu sendiri. Oleh karena itu, judul teks persuasi biasanya mengandung kata ajakan, misalnya hindarilahayomari, dan lain sebagainya. 

 

1. Alinea Pembuka (Pengenalan Isu)

Struktur ini berisi pengantar atau penyampaian tentang isu atau topik yang menjadi dasar tulisan. 

 

2. Alinea Penjelas (Rangkaian Argumen)

Struktur ini berisi sejumlah pendapat penulis atau pembicara terkait isu yang dibahas. Pada bagian ini dikemukakan juga sejumlah fakta yang memperkuat argumen-argumen. 

 

3. Alinea Penutup (Pernyataan Ajakan)

Struktur ini berisi dorongan kepada pembaca atau pendengarnya untuk melakukan sesuatu. Pernyataan ini bisa dinyatakan secara tersurat atau tersirat. 

 

4. Alinea Penutup (Penegasan Kembali)

Struktur ini menegaskan kembali pernyataan-pernyataan sebelumnya. Pada struktur ini biasanya dijumpai kata-kata penanda simpulan, seperti demikianlah, dengan demikian, atau oleh karena itu


Kaidah Kebahasaan Teks Persuasif

Setelah memahami unsur penyusun dan struktur teks persuasi, kamu juga perlu memahami kaidah kebahasaan yang ada dalam teks persuasi. Jangan lupa perhatikan kaidah-kaidah berikut saat menyusun paragraf persuasi, ya! Yuk, kita lihat!

 

1. Menggunakan kata bujukan

Kata-kata yang digunakan untuk mengajak, membujuk, atau mengimbau pembaca maupun pendengar. Kata bujukan atau kata ajakan secara tersurat dan tersirat.

Contoh teks persuasif tersurat: ayo, mari

Contoh teks persuasif tersirat:  hendaklah, sebaiknya, diharapkan, perlu, dan harus

 

2. Verba Mental

Kata kerja yang melibatkan perasaan atau respons terhadap suatu tindakan atau kejadian. Namun, tidak berupa respons yang berbentuk aksi secara fisik.

Contoh teks persuasif:  mengira, menduga, mengagumi, berasumsi, dan menyimpulkan.

 

3. Menggunakan kata kerja imperatif

Kata kerja yang pada fungsinya berisi kata perintah atau mempertegas kemauan.

Contoh teks persuasif: jadikanlah, hendaknya, waspadalah, tolong.

 

4. Menggunakan kata teknis

Kata atau gabungan kata khas yang bersinggungan dengan bidang tertentu.

Contoh teks persuasif: konsumsi, asupan, dan porsi berkaitan dengan sarapan.

 

5. Menggunakan kata penghubung argumentatif

Kata penghubung yang digunakan untuk menekankan sebuah argumen dalam suatu kalimat maupun paragraf.

Contoh teks persuasif: jika, maka, sebab, karena, dengan demikian, akibatnya, dan oleh karena itu.

 

6. Menggunakan kata perujukan

Kata-kata yang digunakan sebagai pendahuluan sebelum menyajikan data yang menjadi sumber dalam teks.

Contoh teks persuasif: Berdasarkan data, Merujuk pada pendapat, Mengutip dari

Baca juga: Pengertian Puisi, Jenis, Struktur & Unsur Pembentuknya

 

Langkah membuat dan menyunting teks persuasi

 

Contoh Teks Persuasi

Agar semakin jelas, coba perhatikan satu contoh teks persuasif singkat berikut ya:

 

Hindarilah Rokok Meskipun Sebatang


Alinea Pembuka (Pengenalan Isu)

Rokok mengandung bahan dan zat kimia yang berbahaya bagi sistem pernafasan. Tar dan nikotin merupakan salah satu zat kimia yang berbahaya yang ada dalam sebatang rokok. Rokok mengandung lebih dari 4.000 bahan kimia yang mana  200 di antaranya beracun.

Alinea Penjelas (Rangkaian Argumen)

Semakin besar isi kandungan tar dan nikotin dalam sebatang rokok, semakin besar pula dampak negatif yang diterima oleh tubuh kita. Dampak negatif bagi perokok aktif dan pasif di antaranya adalah penyakit jantung, kanker, dan impoten. Selain itu, gangguan kehamilan dan janin merupakan dampak negatif bagi wanita yang menjadi perokok aktif.

Alinea Penutup (Pernyataan Ajakan dan Penegasan Kembali)

Dengan demikian, karena dampak negatifnya begitu besar, hindarilah rokok. Jika kita telah menghindari rokok, kita telah membuat tubuh kita sehat dan mengurangi pencemaran polusi udara. Selain itu,  kita tidak merugikan orang lain.

Referensi

Kosasih, E. 2017. Bahasa Indonesia. Jakarta: Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemendikbud.

CONTOH LAIN

 Pengenalan isu: Tahukah kamu bahwa tubuh membutuhkan berbagai vitamin dan mineral? Ya, vitamin dan mineral sangat dibutuhkan oleh tubuh agar tetap sehat. Banyak sekali makanan yang mengandung gizi, mulai dari buah, daging, susu, kacang-kacangan, dan sayuran.

Rangkaian argumen: Menerapkan pola hidup sehat bukan hal yang sulit karena semua makanan yang bergizi dapat dijumpai dengan mudah di sekitar kita.
Pernyataan ajakan: Oleh karena itu, mulai dari sekarang mari terapkan pola hidup sehat dengan makan makanan yang mengandung vitamin dan mineral, serta nutrisi lainya.
Penegasan kembali: Selain makanan, kita juga harus mengimbanginya dengan olahraga rutin.

Contoh 4

Pengenalan isu: Susu sangat bermanfaat untuk kesehatan kita.
Rangkaian argumen: Dengan meminum susu, tubuh akan menjadi sehat dan kuat karena susu mengandung banyak kalsium dan protein yang berguna buat tubuh kita.
Pernyataan ajakan: Oleh karena itu, ayo, minum health milk. Susu health milk memiliki segudang manfaat karena kandungan vitamin dan mineralnya lebih banyak dibandingkan dengan produk susu lain.
Penegasan kembali: Mari ganti susu Anda dengan health milk. Jadikanlah tubuh Anda sehat dan kuat.

Contoh 5

Pengenalan isu: Indonesia adalah negara yang berlandaskan demokrasi dalam memilih pemimpinnya. Satu di antara mekanisme pemilihannya adalah melalui pemilihan umum dan pemilihan kepala daerah. Siapa yang memilih? Tentunya kita sebagai rakyat Indonesia yang menentukan siapa pimpinan kita sendiri. Sudah menjadi kewajiban bagi kita semua untuk mengetahui siapa saja calon pemimpin yang akan menampung dan mewujudkan aspirasi masyarakat demi kemajuan bangsa.
Rangkaian argumen: Bagaimana tidak, baik presiden maupun kepala daerah yang terpilih setidaknya akan menentukan nasib bangsa selama empat tahun ke depan. Jika kita tidak memilih dengan tepat, maka dampaknya kita pula yang merasakan. Lalu bagaimana cara memilih pemimpin yang tepat? Memilih dengan cerdas. Hal ini berarti kita harus memilih calon pemimpin yang memiliki latar belakang baik, riwayat pengalaman yang teruji, hingga visi dan misi yang terarah dan objektif bagi kebaikan negara.
Pernyataan ajakan: Mari kita memilih pemimpin dengan cerdas dan mengabaikan perasaan subjektif seperti hanya menyukainya saja, apalagi karena dorongan orang lain. Evaluasi objektif adalah cara yang jauh lebih baik daripada hanya mengandalkan omongan manis atau ajakan orang lain.
Penegasan kembali: Selalu hindari berbagai pemberitaan tidak bertanggung jawab, yang menyatakan suatu hal yang mengherankan mengenai berita politik. Jangan hanya baca judulnya saja dan selalu bandingkan dengan sumber lain. Hoaks dapat dengan mudah menepiskan pilihan objektif kita sebagai pemilih yang cerdas. Sebagai pemilih yang cerdas, kita akan selalu melakukan evaluasi objektif terhadap bakal calon pemimpin dan partai yang mengusungnya. Mulai saat ini, mari kita cerdas memilih.

Contoh 6

Pengenalan isu: Sampah merupakan isu yang cukup meresahkan di Indonesia. Rasanya masih terlalu banyak sampah kecil berserakan di sekitar kita. Terkadang banyak orang menyepelekan bahwa sampah kecil tersebut tanpa mengetahui dampak yang akan ditimbulkannya. Sekecil apa pun, sampah tetaplah sampah.
Rangkaian argumen: Sampah yang kita buang di mana saja tidak akan hilang sendiri. Apalagi jika sampah tersebut merupakan sampah anorganik atau sampah yang tidak dapat diuraikan oleh tanah. Namun, bukan berarti kita dapat membuang sampah organik ke mana saja. Sampah terurai tetap tidak akan menghilang secara instan. Membuang sampah di mana saja tetap berisiko mengundang penyakit yang tidak diinginkan.
Pernyataan ajakan: Oleh karena itu, buanglah sampah pada tempatnya. Sesederhana itu, maka berbagai dampak negatifnya akan terhindarkan. Hargailah orang-orang yang selama ini berjasa menjaga kebersihan. Mereka bangun dan bekerja jauh lebih awal dari kita, kedinginan dan kelelahan karena ulah kita yang membuang sampah sembarangan.
Penegasan kembali: Menghargai mereka sama dengan menghargai diri sendiri karena saat kita membuang sampah sembarangan, kita akan menjadi pribadi yang kotor seperti sampah itu sendiri. Mari buang sampah pada tempatnya dan jagalah kebersihan.

Contoh 7

Pengenalan isu: Kepedulian masyarakat terhadap sampah sangat kurang. Ketika melihat sampah berserakan mereka tidak peduli. Sebagai contoh, kita bisa lihat sungai-sungai di Jakarta, khususnya, yang dipenuhi dengan sampah.

Rangkaian argumen: Akibatnya, pada musim penghujan, sungai meluap karena tidak dapat menampung volume air yang banyak. Tidak hanya sungai, gorong-gorong juga dipenuhi sampah. Air yang seharusnya mengalir dengan lancar menjadi tersumbat. Air menjadi keruh dan berbau karena tercemar oleh sampah.
Pernyataan ajakan: Jagalah lingkungan dimulai dari diri sendiri dengan membuang bungkus permen di tempat sampah. Selain itu, ketika melihat ada sampah berserakan, ambil dan masukkan ke dalam tempat sampah walaupun bukan kita yang membuangnya.
Penegasan kembali: Oleh karena itu, sebagai masyarakat yang baik, marilah kita memelihara kebersihan lingkungan dengan tidak membuang sampah sembarangan.

Artikel ini pertama kali ditulis oleh Shabrina Alfari, diperbarui oleh Leo Bisma pada tanggal 18 Maret 2022

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Resensi atau Ulasan : Pengertian, Unsur, Jenis & Struktur | Bahasa Indonesia kelas 8

Struktur Teks Berita: Pengertian, Ciri-Ciri, Unsur, Kaidah Kebahasaan, hingga Contohnya